BERTANYA PADA
JIWA?
Hai jiwa yang
layu... apakah kau tak mampu bangun kembali? Bagaimana keadaannmu? Kurasa kau
sulit tuk berdiri bertopang dengan terbatasnya waktu... Jemarimu masihkah kaku
seperti ranting yang beku saat musim dingin tiba. Atau mungkin kala salju turun
menggunung didekatmu... ohh tak mungkin.
Wahai jiwa...
dengarlah! Kau diberi waktu untuk berjalan bukanlah untuk berhenti ditengah
lampu persimpangan. Jalanmu memang tak lurus tapi bukankah kau tahu itu waktu.
Waktulah yang akan membuatmu sampai pada penghujung malammu. Andai kau tahu
jauh disana ada cerita apakah kau masih ingin tenggelam?
Jangan
menyerah jiwa... kau masih punya raga, tegakah kau menelantarkannya? Ku yakin
tidak... kalian tercipta untuk bersama bukanlah untuk mendusta. Hidupmu
berjalan karena kalian saling mengerti dan melengkapi, mencoba teguh walau
telah runtuh.
Apakah kau
masih takut dan ragu? Jiwa... kau bisa dan kau harus bisa. Masamu biarlah
berlalu dan petiklah buah manismu. Walau benar masam ataupun pahit kecaplah...
dan temukan jawabnya. Setiap rasa punya arti yang berbeda, tafsirkanlah walau
kau tau akan terjatuh.
Mengukir
cerita dalam cerita... itulah yang kau alami? Ku yakin benar... begitulah
kisahmu tiada berakhir. Penghujung yang tiada berujung... ohh lucunya! Ku rasa
aku patut tertawa mendengarnya hahaha...
Kadang semua
terasa unik walau terpikir sangat aneh, berbeda dari umumnya tapi tak jua
tercipta. Sebenarnya apa yang terjadi? Ku tanya padamu jiwa... ku ingin kau
merenung kepastian. Hanya kau yang tahu dan paham mengapa kau tak dapat
berlari... terdiam beribu pertanyaan!
Pernahkah kau
mencoba melihat kananmu dan menoleh kekiri? Disana kau dapat melihat ada
mereka... mereka yang tersenyum diatas duka... mereka yang berjalan tanpa alas
dan mereka yang tenang walaupun terancam.
Sempatkah kata
syukur terucap dari bibirmu? Ku harap selalu... lihatlah mereka jiwa apakah tak
lebih jatuh darimu? Kau pantas untuk tetap melangakah, carilah sisa waktu yang
tersedia dialurmu agar sesal lelah tuk menunggu.
Ohh... jiwa!
Kau jiwa yang hebat... kau harus menatap masamu bukanlah lalumu! Waktumu
terlalu berharga untuk mengutip derita dan membingkai lara. Dengarlah kau
diberi rasa untuk berbeda... ketahuilah jua kau begitu berharga.
Tetesan air
matamu tak cukup mengisi waktu... gundahanmu tak juga berharap begitu.
Munginkah kau lemah? Jangan jiwa... kau harus bangkit walau terbelit-belit.
Sulit... terjepit dan sempit, ohh... mengapa
hanya sakit?
Buka
semangatmu jiwa... janganlah kalah dengan masalah! Kesempatan tak akan
menjumpaimu dan kaulah yang harus menjemputnya. Bawalah dia dalam nyatamu dan
wujudkan mimpimu... kau mampu dan kau harus mampu!
Langkahmu akan
menghabiskan waktu... apakah kau rela mengusik tenangmu? Apakah yang kau pilih?
Berpikirlah jernih jiwa... sejenak lupakan hadirnya! Usapkanlah rindu tuk hiasan
kalbu, mencoba menata ternyata hanya merana dalam setia.
Terbangkan
mimpimu dan gapailah citamu... jangan ragu melangkah dan jangan takut terjatuh
jiwa! Kau akan baik-baik saja... kau akan bahagia dan kau akan mendapatkan
cinta. Cinta yang akan menegakkan rusukmu, melengkapi kurangmu dan mengukir kata “indah” dalam hidupmu.
Jiwa... jiwa
dan jiwa. Semua akan indah pada waktunya... Kaulah hidup dalam cerita indah... bagian
kutipan syair dan sajak bahagia. Nuansa hening dalam asmara, penerang gulita
dalam redupnya dan bersinar terang manisnya
. “Bertanya pada jiwa... aku tersenyum bahagia”.
0 komentar:
Posting Komentar