’http://agungosx.googlepages.com/saljubirumuda.js’

Jumat, 21 Desember 2012

Petuah Jiwa



BERTANYA PADA JIWA?

Hai jiwa yang layu... apakah kau tak mampu bangun kembali? Bagaimana keadaannmu? Kurasa kau sulit tuk berdiri bertopang dengan terbatasnya waktu... Jemarimu masihkah kaku seperti ranting yang beku saat musim dingin tiba. Atau mungkin kala salju turun menggunung didekatmu... ohh tak mungkin.

Wahai jiwa... dengarlah! Kau diberi waktu untuk berjalan bukanlah untuk berhenti ditengah lampu persimpangan. Jalanmu memang tak lurus tapi bukankah kau tahu itu waktu. Waktulah yang akan membuatmu sampai pada penghujung malammu. Andai kau tahu jauh disana ada cerita apakah kau masih ingin tenggelam?

Jangan menyerah jiwa... kau masih punya raga, tegakah kau menelantarkannya? Ku yakin tidak... kalian tercipta untuk bersama bukanlah untuk mendusta. Hidupmu berjalan karena kalian saling mengerti dan melengkapi, mencoba teguh walau telah runtuh.

Apakah kau masih takut dan ragu? Jiwa... kau bisa dan kau harus bisa. Masamu biarlah berlalu dan petiklah buah manismu. Walau benar masam ataupun pahit kecaplah... dan temukan jawabnya. Setiap rasa punya arti yang berbeda, tafsirkanlah walau kau tau akan terjatuh.

Mengukir cerita dalam cerita... itulah yang kau alami? Ku yakin benar... begitulah kisahmu tiada berakhir. Penghujung yang tiada berujung... ohh lucunya! Ku rasa aku patut tertawa mendengarnya hahaha...

Kadang semua terasa unik walau terpikir sangat aneh, berbeda dari umumnya tapi tak jua tercipta. Sebenarnya apa yang terjadi? Ku tanya padamu jiwa... ku ingin kau merenung kepastian. Hanya kau yang tahu dan paham mengapa kau tak dapat berlari... terdiam beribu pertanyaan!

Pernahkah kau mencoba melihat kananmu dan menoleh kekiri? Disana kau dapat melihat ada mereka... mereka yang tersenyum diatas duka... mereka yang berjalan tanpa alas dan mereka yang tenang walaupun terancam.

Sempatkah kata syukur terucap dari bibirmu? Ku harap selalu... lihatlah mereka jiwa apakah tak lebih jatuh darimu? Kau pantas untuk tetap melangakah, carilah sisa waktu yang tersedia dialurmu agar sesal lelah tuk menunggu.

Ohh... jiwa! Kau jiwa yang hebat... kau harus menatap masamu bukanlah lalumu! Waktumu terlalu berharga untuk mengutip derita dan membingkai lara. Dengarlah kau diberi rasa untuk berbeda... ketahuilah jua kau begitu berharga.

Tetesan air matamu tak cukup mengisi waktu... gundahanmu tak juga berharap begitu. Munginkah kau lemah? Jangan jiwa... kau harus bangkit walau terbelit-belit. Sulit... terjepit dan sempit, ohh...  mengapa hanya sakit?

Buka semangatmu jiwa... janganlah kalah dengan masalah! Kesempatan tak akan menjumpaimu dan kaulah yang harus menjemputnya. Bawalah dia dalam nyatamu dan wujudkan mimpimu... kau mampu dan kau harus mampu!

Langkahmu akan menghabiskan waktu... apakah kau rela mengusik tenangmu? Apakah yang kau pilih? Berpikirlah jernih jiwa... sejenak lupakan hadirnya! Usapkanlah rindu tuk hiasan kalbu, mencoba menata ternyata hanya merana dalam setia.

Terbangkan mimpimu dan gapailah citamu... jangan ragu melangkah dan jangan takut terjatuh jiwa! Kau akan baik-baik saja... kau akan bahagia dan kau akan mendapatkan cinta. Cinta yang akan menegakkan rusukmu, melengkapi kurangmu dan mengukir kata “indah” dalam hidupmu.

Jiwa... jiwa dan jiwa. Semua akan indah pada waktunya...  Kaulah hidup dalam cerita indah... bagian kutipan syair dan sajak bahagia. Nuansa hening dalam asmara, penerang gulita dalam redupnya dan bersinar terang manisnya  . “Bertanya pada jiwa... aku tersenyum bahagia”.

0 komentar: