’http://agungosx.googlepages.com/saljubirumuda.js’

Selasa, 11 Maret 2014

Hidup atau mati

Keadaan yang sama

Keadaan adalah sesuatu yang dialami seseorang dalam setiap waktu yang berbeda, menurutku. Apakah keadaan selalu berbeda? Belum tentu, keadaan dapat dialami dengan sama walau dengan waktu dan versi yang berbeda. Keadaan seperti itulah yang saat ini membuatku rapuh, bukan hanya saat ini mungkin sudah berkali-kali. Jenuh rasanya, amat sendu, pilu. Bayangkan jika kamu belajar berenang, saat ini kamu dapat melakukannya. Keesokan harinya kamu gagal, hari berikutnya kamu berhasil. Minggu depan gagal, minggu depannya lagi kamu berhasil. Dan suatu ketika kamu gagal kembali. Bagaimana perasaanmu? Tak terdefinisikan..
Mungkin bagi kalian yang selalu lurus tanpa halangan hal itu tak sulit bahkan mudah. Tapi bagiku hal itu amat menguras waktu apalagi hati. Ah.. rasanya, aku tak tahu cara mengungkapkannya. Semua menjadi satu dalam rasa. Entah itu pahit, kesal, lelah, amarah..semua mengumpal seperti darah yang mengalir didalam tubuh. Mungkin darah itu tak dapat mengalir, mungkin darah itu telah membeku hingga tak dapat bergerak, mati. 
Apa yang harus aku katakan, lakukan? Kenapa keadaan yang seperti justru terulang, kenapa bukan keadaan suka? Ya, tentu semua keinginan itu tak berakhir sama. Ini bukan dongeng, bukan khayalan, kenyataan. Mau bilang lelah, aku takut tak bersyukur. Mau bilang sabar, aku tak begitu kuat menahan. Mau pergi, aku tak punya daya untuk itu. Mau lari, tak ada guna melarikan diri.
Terkadang aku merasa hidup saat membuka mata, tapi aku juga merasa mati saat menjalaninya. Tuhan, maafkan hambamu yang selalu berkeluh kesah. Selalu berbuat salah, selalu begini. 
Tuhan, jika aku diberi permintaan aku akan meminta waktu.. ya, waktu agar aku bisa mengambil langkah untuk membuat keadaan lebih baik, jauh lebih baik. Aku ingin daya, daya untuk berucap bukan hanya diam mengeluh akan keadaan.
Tuhan, aku tak pernah tahu sampai kapan aku punya waktu. Sampai kapan Engkau akan membiarkanku dalam langkah yang tak pasti ini, dalam keadaan yang sama. Aku tak pernah tahu, takkan pernah.
Tuhan... aku memintakan maaf untuk mereka, mereka yang membuatku ada. Membuatku melihat dunia dengan dua bola mata indah ini. Aku hanya ingin mereka bahagia, hanya itu. Aku bukanlah orang yang selalu bergerak aktif menjalani kehidupan, aku juga bukanlah orang pasif yang hanya pasrah menjalani takdir. Aku hanyalah manusia biasa, sama dengan mereka. Ada saat dimana aku aktif dan ada saat dimana aku dapat pasif. Aku hanya ingin seimbang. Aku memang banyak permintaan tapi bukan untukku. Untuk mereka, mereka yang kucinta. Hal ini bukan karena cinta tapi karena "ada".
"Aku lelah hanya berjalan dalam keadaan yang sama, aku juga ingin berlari untuk mendapatkan keadaan yang berbeda."